Abstract

Budi daya perikanan laut merupakan salah satu andalan industri di Indonesia, karena bentuk geografis Indonesia yang sebagian besar adalah lautan. Salah satu budi daya perikanan yang dikembangkan di Indonesia adalah ikan kerapu dan Jakarta Utara, khususnya Kepulauan Seribu merupakan lokasi dimana banyak dibudi dayakan ikan kerapu ini. Dalam budi daya ikan kerapu, terdapat proses mulai dari pembenihan sampai dengan panen. Pada proses ini memerlukan pompa air dan aerator untuk menjaga kondisi air laut agar tetap baik untuk proses pertumbuhan ikan kerapu. Untuk menghidupkan pompa dan aerator ini diperlukan energy yang cukup besar, dan saat ini masih mengadalkan diesel karena lokasinya yang dilepas pantai. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji mengenai kelayakan sumber energi alternative yang optimal sebagai pengganti solar atau diesel, karena emisi yang ditimbulkan dengan penggunaan solar cukup besar. Fokus penelitian untuk uji kelayakan ini akan dimulai dengan kajian mengenai tapaknya, yaitu berupa land-use, water use dan Life cycle global warming emission pada lokasi tempat budi daya ikan. Kedua aspek ini adalah hal yang diperlukan sebagai kajian analisis dampak lingungan (AMDAL). Hal ini antara lain untuk mengetahui regulasi yang ada, implikasinya terhadap regulasi setempat akibat serta implikasinya terhadap lingkungan dan pengurangan emisi. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan, maka metode penelitian yang akan digunakan untuk aspek land-use adalah tinjauan terhadap regulasi, pemetaan kondisi eksisting tapak atau lahan, dan analisis spatial (tipe zona dan luasnya). Sedangkan untuk Life cycle global warming emission adalah dengan melakukan simulasi.