Abstract

Penerapan SistemManajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih sangat rendah. Dibuktikan dengan tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia, terutama proyek gedung tinggi. Maka dari itu perlu diketahui potensi kecelakaan kerja yang dominan dan urutan prioritas mitigasinya. Metode penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner sebanyak 2 tahap untuk kemudian hasilnya dianalisis menggunakan metode Frequency Adjusted Importance Index (FAII) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Terdapat 2 alternatif hasil, untuk peringkat 1 prioritas mitigasi menurut kedua alternatif adalah potensi pekerja terjatuh dari ketinggian. Peringkat 2 dan 3 prioritas mitigasi menurut alternatif 1 adalah potensi material terjatuh saat diangkut towercrane dan pekerja terkena material tajamsaat penulangan strukturatas, sedangkan menurut alternatif 2 adalah sebaliknya. Untuk peringkat 4 prioritas mitigasi menurut kedua alternatifadalah pekerja / alat berat jatuh ke lubang galian. Ada berbagai metode mitigasi yang dilakukan kontraktor terhadap potensi kecelakaan kerja. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendeteksi penyebabnya, mulai dari faktor manusia, faktor alam, hingga faktor mesin dan material. kemudian mencari solusi untuk mencegah munculnya potensi penyebab kecelakaan kerja. Selain mendeteksi penyebab, mendeteksi dampak juga penting. Dampak yang didapat dari penelitian ini berupa pekerja yang mengalami luka hingga meninggal dunia, dan kerusakan bahan dan alat. Untuk meminimalisir dampak yang terjadi, pengendalian penanganan dampak juga harus ditentukan. Untuk meringkas semua skenario potensi kecelakaan, diagram bowtie dibuat.