TitleGedung Kebudayaan Betawi dengan Penggunaan Panel Akustik Material Daur Ulang di Kemayoran
DescriptionSanggar seni yang ada saat ini di Kemayoran berada di tengah-tengah permukiman warga. Sanggar seni yang ada belum memiliki fasilitas ruang yang cukup besar dan belum dilengkapi alat peredam pada ruang latihan. Tidak adanya peredam suara memberikan polusi suara atau kebisangan pada lingkungan sekitar. Penelitian ini untuk menjawab permasalah yang ada dengan menyediakan satu bangunan yang dapat digunakan berlatih dan ruang pertunjukan bagi komunitas kesenian Betawi di Kemayoran. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pemilihan material pada ruang studio. Ruang latihan atau studio dilengkapi dengan panel akustik untuk meredam suara dan tidak memberikan kebisangan. Penggunaan jumlah panel akustik yang digunakan pada studio latihan disesuaikan dengan hasil perhitungan waktu dengung studio. Pemilihan panel akustik menggunakan bahan dasar material daur ulang untuk mencapai sustainable adalah kain perca, softboard, dan plastik. Studio selalu berkaitan dengan frekuensi, frekuensi ideal untuk studio latihan tari dan musik adalah 500 Hz. Sedangkan kebutuhan panel akustik berhubungan dengan volume ruang untuk mendapatkan koefisiensi yang baik untuk ruang tersebut. Semua hal tersebut berhubungan dalam analisis waktu dengung. Berdasarkan hasil perhitungan waktu dengung dari ketiga material panel akustik dengan volume ruang 370 m³, material yang dipilih adalah PET Plastik (50% per studio) dengan hasil perhitungan waktu dengung 0,8 s. Hasil tersebut sesuai dengan standar koefisien SNI 03-6386-2000 yaitu 0,8 s. Penelitian ini menunjukkan bahwa panel akustik berbahan botol plastik memiliki potensi sebagai panel akustik yang produk ramah lingkungan dan dapat menyerap suara dengan baik.
